Ada dua jenis manusia yang memilih rekan santapan di atas meja. Mereka yang lebih memilih kehangatan dalam secangkir teh, atau mereka yang merindukan dingin menyapa lidah, menjanjikan kesegaran sesaat.
Tapi ada saja orang yang mencampur keduanya, menikmatinya bergantian dengan urutan. Mendambakan sensasi yang berbeda. Hanya saja, mereka belum faham efek setelahnya. Apa kau pernah menyesap secangkir teh panas, lalu menenggak air es setelahnya? Atau menikmati segelas bir setelah minum kopi? Kepalamu akan mulai berputar, dan tubuhmu mulai melawan. Kecuali kau begitu kuat, dan ususmu punya pelindung yang begitu hebat.
Bahkan soal santapan pun, manusia harus setia, tegas, dan tak mencampur apa yang tak perlu, yang hanya memberikan mudharat bagi badan. Rumit membayangkannya. Bagaimana dengan seorang multi talenta yang mampu melakukan banyak hal dalam sekali waktu? Mungkin ia melewati segalanya tanpa hambatan, tapi sampai kapan?
Satulah satu, sampai kau selesai, baru gantilah dengan dua dan seterusnya. Satu dan dua memang berdampingan, tapi tak berarti keduanya mampu disatukan.