Dalam tiap pertemuan, selalu ada perpisahan. Cepat atau lambat. Suka atau tidak.
Semua hanya perkara waktu.
Semudah menebar senyum, dan mengucap salam, melempar sapa.
Apa selamat tinggal juga segampang itu?
Kau tau, bahkan hingga hari ini, ‘selamat tinggal’ masih begitu sulit.
Sudah bertengger di ujung lidah, namun tak juga meloncat.
Suaraku parau, hampir tak terdengar, lidahku kelu. Bahasa apapun tak tereja.
Sudah berapa lama sejak kita memutuskan berpisah? Aku mulai malas menghitung.
Bagiku pisah hanyalah aksara. Ragamu jauh hanya tentang jarak dan takdir.
Bersama siapa kau hari ini cuma masalah pilihan.
Karena sampai hari ini, aku masih tak bisa bersembunyi.
Pada rindu, pada gemericik hujan setelah subuh, dan pada bintang yang pernah dengan nekat kita coba hitung.
Keturunanmu segera menjelang, mungkin seorang pangeran tampan serupa ayahnya.
Bahagiamu terlukis jelas pada wajah yang kutatap tak henti bertahun lalu.
Kau ingat tentang melodi yang pernah sama-sama kita ciptakan sambil memetik gitar? Aku ingin lupa. Namun ingatan ini nampaknya lebih memihak pada kenangan daripada ketenangan pemiliknya.
Beberapa hari lalu aku melawati padang tempat kita menerbangkan layang-layang. Saat kau berlari dan tertawa lepas. Seakan hidup akan berjalan terus, tanpa ada aral apapun.
Aku ingat tiap detik waktu itu. Seakan memang tak ingin lupa.
Hari ini aku menikmati secangkir kopi, dengan lagu yang sempat kita nyanyikan bersama, setelah bertengkar tentang siapa yang harus mengucapkan selamat malam terlebih dulu.
Yang kemudian ditutup dengan ucapan lembut sayangmu.
Andai kau tau, bahkan hingga hari ini, aku tidak bisa mengucapkan selamat tinggal pada bayanganmu. Pada cerita dan tiap memori yang dengan menawan terpatri.
Selamat tinggal ini, begitu sulit.
Harus ada tips supaya bisa cepet move on kayaknya nih ya.. hehehe
SukaSuka
itulah kaaak… hihihi
SukaSuka
Jiahahahaha 😁😁😁
SukaSuka