Sutradara: Colin Trevorrow
Pemain: Chris Pratt, Bryce Dallas Howard, Irrfan Khan, Nick Robinson, Ty Simpkins
Distributor: Universal Pictures
“No one is impressed with dinosaurus anymore,” – Claire
Ketika pertama kali mendengar berita tentang proses pembuatan film ini, hanya satu yang ada dalam pikiran saya, apakah Jurassic World akan semengagumkan tiga film Jurassic Park sebelumnya? Promosi yang cukup gila-gilaan dan trailer yang seolah tak meyembunyikan kejutan didalamnya menambah rasa penasaran saya. Terutama saat Chris Pratt digadang sebagai tokoh protagonis dalam film ini. Siapa yang tak kagum dengan acting-nya dalam Guardians of Galaxy.
Jurassic World, sebuah taman hiburan di Isla Nublar, dengan tokoh utama para binatang prasejarah kembali dibuka untuk umum sejak dua dekade setelah Jurassic Park porak poranda. Seperti halnya bisnis industri hiburan, jumlah pengunjung adalah titik terpenting bertahannya sebuah industri ini. Beberapa pemegang saham dan sponsor merasa kurang dengan atraksi, jumlah dan spesies binatang prasejarah yang ada. Itulah yang membuat Simon Masrani (Irrfan Khan), seorang billioner asal India yang mewarisi Isla Nublar dari John Hammond (Richard Attenborough). Ia kemudian merekrut seorang ahli genetik yang pernah bekerja untuk Hamond, Dr. Henry Wu (BD Wong) yang merupakan satu-satunya orang dari Jurassic Park yang kemudian bermain di film ini. Ia kemudian mengembangbiakkan spesies baru melalui percampuran gen yang dinamakan Indominus Rex.
Jurassic World menghadirkan beragam “wahana” baru yang belum pernah ada di sekuel Jurassic Park sebelumnya. Seperti menunggangi Triceratops, atraksi Mosasaurus yang diberi makan hiu putih, melihat T-Rex diberi makan, hingga menjelajahi sabana dengan beragam dinosaurus disajikan dengan begitu nyata lewat CGI dan special effect. Owen Grady (Chris Pratt), yang bertugas sebagai pelatih Velociraptor (Blue cs.), yang kemudian berusaha diambil alih oleh Hoskins (Vincent D’Onofrio) inGen Security yang berniat menjadikan Velociraptor sebagai senjata perang militer.
Film ini kemudian berputar pada Claire (Bryce Dallas Howard), manajer taman hiburan tersebut yang juga bibi dari dua anak muda, Zach (Nick Robbinson) dan Gray (Ty Simpkins) yang sedang berlibur. Keduanya diberi pelayanan khusus kelas VIP, dan rasa penasaran mereka justru mulai membahayakan nyawa mereka saat Indominus Rex keluar dari kandanganya. Penampilan kedua remaja ini pun memberikan satu hiburan sendiri, mendebarkan tetapi juga menyenangkan.
Musuh utama dalam film ini, Indominus rex yang masih kebingungan dengan kondisi luar kandang akhirnya membunuh siapa saja dan apa saja yang menghalanginya. Campuran gen Tyranosaurus, Velociraptor, cumi-cumi, katak pohon, bunglon, ular, dan gen lainnya, membuat Indominus rex jauh lebih berbahaya dan cerdas dari yang dibayangkan. Gen-gen tersebut mungkin terdengar aneh, tapi itu justru memberikan banyak hal pada tubuhnya. Lihat saja bagaimana ia bisa mengubah suhu tubuhnya, hingga kemampuannya dalam berkamuflase.
Pteranodon yang beterbangan akibat kandangnya dirusak Indominus rex juga menambah ketegangan dalam film ini. Aksi saling kejar terjadi antara Owen, inGens dengan Indominus rex akhirnya terjadi. Penggunaan Raptor untuk mengendus jejak indominus justru memutar balik keadaan, karena gen raptor yang ada di dalam tubuhnya justru mengambil alih Blue cs dari Owen.
Satu adegan akhir yang membuat saya sangat terhibur dengan film ini adalah, penampilan Clair yang dengan sifat bossy, dan visitors rate-oriented-nya itu nantinya akan mati atau tidak. Namun aksinya memancing keluar T-Rex dari kandangnya untuk menghadapi Indominus rex perlu diacungi jempol. Pakaian ala seorang manajer lengkap dengan sepatu hak tingginya hingga akhir film setidaknya menunjukkan kekuatan seorang perempuan.
At last, Mosasaurus yang terlihat hanya sebagai atraksi tambahan justru memiliki andil yang “thrilling but fun”. Secara keseluruhan, meskipun film ini tak sama dengan sentuhan Spielberg, tapi setidaknya Trevorrow sukses menjawab dahaga para pecinta Jurassic sekuel dengan cerita yang lebih menarik dan CGI yang menawan.