Depresi, Jangan Bunuh Diri!

3Migraine

Ekspektasi tinggi yang berakhir pada kekecewaan mampu memicu depresi, tapi tetap saja, bunuh diri, bukanlah kunci.

Manusia sewajarnya hidup dengan masalah. Besar, kecilnya pun menjadi pemicu seseorang dalam beremosi. Emosi positif seperti bahagia dan berterimakasih hingga emosi negatif yang berupa stres dan depresi. Depresi dan Stres, sejatinya dalah dua hal yang berbeda. Namun banyak orang yang mengartikannya sebagai hal yang sama.

Stres adalah respon yang terjadi ketika seseorang menghadapi suatu keadaan yang tidak sesuai dengan keinginannya. Stres memiliki tahapan seperti stres ringan, sedang, dan berat yang disebabkan oleh tekanan. Depresi adalah gangguan yang sudah melampaui tingkat stres dan biasanya terjadi lebih dari dua minggu berturut-turut. Untuk mengetahui lebih banyak tentang depresi dan fenomena bunuh diri yang belakangan muncul di Kota Medan, Kover pun bercengkerama dengan Juliana Saragih, seorang psikolog klinis yang juga menjadi pengajar di Fak. Psikologi USU.

Depresi, menurut Juli, melibatkan aspek emosi, hopeless, dan merasa tidak punya harapan hidup. Tanda-tanda orang yang mengalami depresi secara nyata ialah orang tersebut akan cenderung menarik diri dari lingkungan sosialnya. Selain itu, perubahan nafsu makan (menurun atau bertambah drastis) bisa menjadi salah satu tanda seseorang mengalami depresi. Secara fisik, orang yang sedang depresi dapat dilihat dari gerak tubuh yang tanpa semangat, seperti berjalan dengan kaki diseret, kepala yang selalu menunduk, malas bicara, tidak bersemangat melakukan apapun, dan selalu ingin tidur dan menyendiri. Seorang yang sedang depresi pun konon mulai malas untuk mengurus diri. Seperti tidak mandi, dan penampilan yang semrawut.

Seorang yang depresi tidak dianjurkan untuk sendirian. Karena kesendirian tersebut justru akan memancingnya untuk memikirkan hal yang tak perlu yang nantinya bisa saja membahayakan dirinya. “Depresi memang sangat rentan pada suicide, tapi tanda yang paling kentara adalah jika dia mulai menarik diri secara drastis dari lingkungan sosialnya,” tutur Juli.

Kepekaan orang-orang di sekitar menjadi salah satu cara untuk menghindari depresi yang berujung pada bunuh diri. “Kita tetap harus aware jika salah satu teman atau keluarga mulai menarik diri secara mendadak tanpa sebab,” katanya. Orang-orang di sekitarnya pun harus mulai mengajak atau sekedar menariknya dari kesendirian. “Orang yang sedang depresi memang punya kecenderungan untuk merasa sendiri, merasa dirinyalah yang paling sedih, menderita dan berpikir bahwa hidup tak ada gunanya,”ungkap Juli. “Saat itulah orang-orang terdekatnya berperan penting untuk menghilangkan prasangka tersebut,” tambahnya lagi.

Saat hidup sudah tidak ada artinya lagi, bisa jadi satu pikiran yang sering muncul saat seseorang mulai bosan dengan apa yang ia jalani. Seseorang berpikir bahwa hidupnya sudah tidak ada gunanya lagi ketika apa yang ia inginkan, dan impikan tidak sesuai dengan apa yang ia dapat. Ekspektasi yang terlalu tinggi dengan kenyataan jadi salah pemicu kekecewaan tersebut.

Suicide
Kebiasaan untuk mendapat sesuatu yang sesuai dengan keinginan, dipuji dan mendapat keberhasilan bisa menjadi salah satu hal seseorang mengalami kekecewaan yang besar dan berdampak pada depresi. Misalnya saja seorang anak yang terbiasa dipuji sejak kecil dan menerima banyak penghargaan. Hal ini memang memberi efek yang baik bagi si anak. Ia akan lebih berusaha untuk mendapat sesuatu yang terbaik dan mendapat pujian. Namun hal ini juga memiliki sisi negatif. Seseorang yang terbiasa mendapat segala sesuatu yang terbaik, akan selalu melakukan berbagai cara untuk mendapatkannya. Di tingkat pendidikan tinggi misalnya, seorang anak yang terbiasa mendapat nilai baik akan berhadapan dengan banyak saingan baru yang jauh lebih baik. Perubahan sosial pun akan mulai terjadi. Sampai pada titik ia tak bisa mendapatkan hal yang sesuai keinginannya, disitulah stres dan depresi akan mulai muncul. Penolakan terhadap kegagalan yang dialami adalah salah satu penyebab utama seseorang mengalami depresi. “Itulah sebabnya kita harus meletakkan pemaknaan secara paralel, bahwa tiap hal harus seimbang dan tidak bisa lebih tinggi atau lebih rendah,” papar Juli.

Kelompok usia remaja memang memiliki emosi yang cenderung lebih kuat daripada logika. Logika memberikan batasan norma pada seseorang dalam melakukan sesuatu. “Jika kamu berpikir untuk bunuh diri, tanyakan pada dirimu sendiri, worth it nggak sih, hidup yang selama ini kamu jalani lalu kamu tukar dengan kematian?” ujarnya. “Jika kamu berani untuk bunuh diri, tukarlah keberanianmu untuk mati dengan keberanian untuk menjalani hidup yang sudah diberikan Tuhan,”

Kegagalan interpretasi terhadap kepribadian orang lain adalah salah satu penyebab seseorang tidak mampu melihat suicidal probability yang dimiliki orang lain. “Tidak ada satu orang pun yang tahu apa yang ada di dalam pikiran orang lain seratus persen,” ujar Juli. Tak jarang pula orang yang mengakhiri sendiri hidupnya adalah seseorang dengan kepribadian ceria, humoris dan terlihat bahagia hidupnya. Kenyataanya, dalam satu rentang kehidupan manusia ada satu titik dimana ia merasa hidupnya sudah tak memiliki sesuatu lagi untuk dicari dan kejar, saat itulah ia mulai tak memiliki visi dalam kehidupan. “Ketika seseorang berada pada suatu titik mempertanyakan untuk apa lagi ia hidup dan tidak ada gunanya, itulah yang menjadi masalah sebenarnya, sebaiknya segeralah seeking for help,” ungkap Juli.

Jika Anda memiliki seseorang yang terlihat depresi, ada beberapa hal penting yang dapat Anda lakukan. Beberapa hal sederhana yang bisa saja membuat Anda mampu untuk menyelamatkan hidup orang lain.

  • Peka, adalah satu hal wajib yang harus dimiliki seseorang bagi lingkungan sekitar. Anda harus mampu melihat bagaimana orang-orang disekeliling Anda.
  • Ada Di Sampingnya. Orang yang sedang depresi mungkin akan marah dan memaki pada orang lain disekitarnya. Namun kemarahan tersebut lebih baik daripada hanya bentuk kediaman. Karena lewat marah, energi yang tersimpan pada akhirnya akan terluapkan.
  • Buat Dia Merasa Berguna, naikkan self esteem dan self confidence yang ia miliki. Ajak ia melakukan hal-hal sederhana yang kita tahu, bisa ia lakukan. Jangan mengasihaninya, hal tersebut justru akan makin membuatnya makin rendah diri.
  • No comment. Jangan ada penilaian pada tiap hal yang orang tersebut sampaikan. Seseorang yang sedang depresi akan menolak segala masukan, komentar, dan kritik yang Anda berikan. Kecuali, jika ia sudah dalam masa recovery yang memungkinnya dapat berpikir jernih.
  • You can’t feel what others feel. Anda tidak akan bisa merasakan seperti apa yang orang lain rasakan. Tapi bukan berarti Anda tidak bisa berempati terhadap orang lain.
  • Being available. Ada ketika dibutuhkan akan membuat Anda lebih mengerti bagaimana membangkitkan kembali semangat dari orang di sekitar Anda yang sedang depresi. Anda kadang tidak harus melakukan apapun, hanya sekedar ada untuknya, itu sudah cukup.

Self healing. Tak selamanya orang yang sedang depresi tidak mampu mengobati dirinya sendiri. Beberapa langkah sederhana bisa Anda lakukan, jika Anda mulai merasa stress dan merujuk pada depresi.

  • Jika Anda memiliki masalah, jangan biarkan masalah tersebut tertinggal dipikiran Anda dalam waktu yang lama.
  • Ingat orang-orang yang menyayangi Anda, dan kesedihan macam apa yang akan menghampiri mereka jika Anda memutuskan bunuh diri.
  • Lakukan apa yang Anda sukai untuk menuangkan segala beban pikiran. Bisa dengan menulis, merekam, dan berkebun.
  • Self talk. Memiliki binatang peliharan juga mampu memberi ketenangan jika Anda mulai merasa depresi. Kelembutan pada bulu-bulu mereka juga mampu menjadi trigger bagi Anda untuk merasa tenang.
  • Hindari kegiatan seorang diri.

*tulisan ini pernah dimuat di Majalah Kover edisi Juni-Juli 2015 dengan judul “Suicide Is Not The Answer”*

2 Comments Add yours

  1. Molly berkata:

    Binatang peliharaan itu emang obat paling ampuh buat ngatasin stress. Kalo udah bete n suntuk campur stress, aku main aja sama kucing-kucing peliharaan di rumah… gangguin mereka, fotoin, apa ajalah asal bikin mood seneng.. hehehe.

    Suka

    1. danaanjani berkata:

      hihi, iya kak.
      Dulu waktu masih punya kucing juga sering ngajak ngobrol, sambil ngelus. Tenang deh abis ituuu

      Suka

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s