High Tea Sensation, My Healing Evening

“Tea … is a religion of the art of life.” – Kakuzo Okakura (The Book Of Tea)

Bagi saya, minum teh punya sebuah sugesti positif yang sama kuatnya ketika saya menyesap secangkir kopi. Dulu, sebelum jatuh cinta dengan aroma kopi dan rasanya, saya adalah kekasih setia secangkir teh hangat. Ada perasaan damai yang muncul bersama dengan pahit dan aromanya. Pikiran yang lowong, hingga ketenangan jiwa. Terkesan berlebihan memang, tapi minum teh pernah menjadi sebuah kebiasaan saya, bersama cinta pertama masa remaja dulu. Dia pula yang membuat saya, dengan suka rela waktu itu, belajar untuk membedakan ragam daun teh. Maka hingga saat ini, teh punya sebuah sentuhan magis untuk memori saya

Ritual minum teh ini pun menjadi hal yang mulai jarang saya lakukan setelah berpaling pada si hitam menggoda, kopi. Kadang, kau perlu mengubah kebiasaan untuk melupakan, kan. Sampai akhirnya, titisan Kim Jong Un, fotografer saya itu, penasaran dengan sajian High Tea.

Yup, High Tea memang menjadi sajian istimewa beberapa tempat mulai dari hotel hingga restoran. Saya pribadi, mulai mengenal istilah ini saat masih mengembangkan Majalah baru, pada 2014 lalu. Saat itu, hanya sedikit tempat yang memang secara khusus menyajikan High Tea sebagai salah satu menu utama. Ada beberapa istilah yang sering mencuat untuk menggambarkan ritual ini, High Tea dan Afternoon Tea.

PC090609e.jpg
High Tea Sensation from Adimulia Hotel Managed by Topotels (Photo: Andru Kosti)

Afternoon tea sendiri merupakan tradisi masyarakat Inggris untuk menikmati teh. Aneka jenis teh yang diseduh biasanya dinikmati pada pukul 4 sore. Dilengkapi dengan sandwich, scone hingga kue atau cake lainnya. Menurut sejarahnya, afternoon tea adalah kebiasaan para bangsawan Inggris pada tahun 1800-an. Cara menikmati teh seperti ini pertama kali dikenalkan oleh Anna, salah satu putri bangsawan bergelar Duchess of Bedford.

Perbedaan afternoon tea dan juga high tea terletak pada cara penyajiannya. Untuk afternoon tea disajikan di atas meja yang lebih pendek (coffee table) sehingga bisa menikmatinya di sofa dan sering disebut dengan low tea. High tea justru dinikmati langsung di atas meja yang lebih tinggi seperti meja makan. Sajian high tea lebih lengkap dan bisa dinikmati hingga pukul 18.00 sore, dengan sajian yang lebih beragam. Kedua konsep ini pun tak jarang disatukan untuk menghadirkan penyajian yang lebih lengkap dan mewah.

PC090610.JPG

Pilihan kami pun jatuh kepada High Tea Sensation kepunyaan Adimulia Hotel Managed by Topotels. Alasannya sederhana, kami menyukai konsep interior tempat ini, dan kesan hommie yang membuat selalu ingin kembali.( Asst. Photographer Chapter 2: Adimulia Hotel )

PC090623.JPG
Oval Lounge for High Tea Sensation (photo: Andru Kosti)

High Tea Sensation ini disediakan dalam empat pilihan paket berbeda. Dengan dua jenis minuman teh dan kopi, serta beberapa macam panganan kecil, yang sebenarnya cukup mengenyangkan.

Saya memilih untuk duduk di table for two, dengan kursi berleher tinggi, tepat di sebelah jendela. Jelas, posisi menentukan cahaya pengambilan foto. Andru memesan teh, sementara saya, tetap pada pilihan kopi hitam.

PC090589.JPG
Kopi dan cakes, siapa yang tak suka?

Dari empat paket yang disediakan, kami memilih paket nomor dua, dengan pilihan kudapan yang variatif seperti Fruit Tarlette, Scone Cup Cake, Black Forest, Mini Croissant with Smoked Beef and Lettuce, dan Salmon on Bruschetta.

PC090591.JPG
Mini Croissant with Smoked Beef and Lettuce, di dalamnya juga ada keju. Jadi renyah gurih, dan bergizi. Cukup biking kenyang.
PC090590.JPG
Salmon on Bruschetta. 
PC090617.JPG
Lelaki ini memang paling suka sama makanan yang ada salmonnya. Lebih-lebih kalau salmonnya dalam kondisi mentah. Btw, Salmon di Salmon on Bruschetta ini dimasak, jadi cocok untuk lidah umum.
PC090592.JPG
Scone Cup Cake, rasanya yang manis cocok untuk dinikmati sambil bincang-bincang.

 

PC090614.JPG
Fruit Tarlette and Black Forrest.
PC090624.JPG
Setelah menghabiskan satu cangkir kopi panas, saya memilih untuk melanjutkan kenikmatan sore itu dengan ice coffee. Yup. Untuk High Tea Sensation ini, pengunjung bisa me-refill minuman sepuasnya.
PC090600.JPG
Sore itu, selain menikmati paket High Tea Sensation, kami juga melakukan venue survey untuk pemotretan cover depan majalah tempat Andru bekerja.

Menghabiskan beberapa jam menikmati sajian minum teh serta panganan yang nikmat dan manis, memberikan perasaan yang tenang bagi saya. Tidak hanya menyesap kopi, mencuri-curi minum teh pesanan si anak lajang, hingga saling suruh untuk habiskan semua makanan, saya selalu rindu dengan suasana hangat sore hari. Musik klasik yang peaceful, kopi yang nikmat, dan teman bicara yang menyenangkan adalah sesempurnanya penutup hari.

PC090571.JPG
Saya, dengan available light. It was a wonderfull evening.

Suasana yang nyaman, lengkap dengan interior pendukung yang membuat saya serasa di rumah, memang agak membuat sentimentil. Seolah berada di sebuah mansion mewah, menunggu cinta. Diam-diam, saya mulai rindu. Tapi sore itu terlalu sempurna untuk dihabiskan dengan mengingat masa lalu. Perasaan bahagia sore lalu, cukup sebagai penyembuh.




 

*Place: Oval Lounge, Adimulia Hotel Managed by Topotels, 
Jl Pangeran Diponegoro No 8 Medan 20112
Sumatera Utara – Indonesia
Phone: +626188817333 (hotline)
+626188817651 (sales)
Fax: +626188817518 

* Menu: High Tea Sensation, Package II 
(Food: Fruit Tarlette, Scone Cup Cake, Black Forest, Mini Croissant with Smoked Beef and Lettuce, dan Salmon on Bruschetta. Beverages: Hot Tea, and Regular Coffee)

* Price: IDR 200.000/ for 2 persons.

 

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s