Sometimes, the hardest part of photo taking is not about lighting, mood, or all props we use, but client expectation. – Dana, 26 tahun, asisten fotografer, setelah berdebat tentang banyak hal selama photo taking.
Terletak di jantung Kota Medan, Grand Aston City Hall Hotel & Residence memang memiliki perwujudan bangunan yang apik, dengan desain interior yang classy. Bangunan besar, interior yang mewah dan berkelas, serta fasilitas yang khas hotel bintang 5, menjadi sebuah tantangan tersendiri bagi kami.
Menurut saya, memotret hotel bintang lima punya dua keuntungan: prestige dan adrenalin.
Yup. Nyatanya, tidak sembarangan orang bisa memotret hotel dengan level ini, terlebih lagi jika hotel tersebut adalah hotel jaringan nasional, dan sudah memiliki nama. Kesempatan ini menjadi salah satu pendongkrak karir, tentunya.
Bagiku, kesempatan baik ini pun seiring dengan adrenalin yang muncul. Perkaranya sederhana. Kamu memotret hotel bintang lima, dengan nama yang sudah dikenal banyak orang, jelas tuntutan hasil sempurna pasti muncul, bukan hanya dari klien, tapi juga dari diri sendiri.
Tugas yang harus saya emban (eaaaaakkk bahasanya) sebagai asisten fotografer kali ini selain proses photo session, adalah persiapan konsep foto. Pihak hotel sudah menyiapkan beberapa konsep yang diinginkan, tapi tetap memberikan kebebasan untuk kami waktu itu, mengubah beberapa bagian yang dirasa perlu. Pembuatan konsep atau story board untuk sesi pengambilan gambar pun tidak bisa main-main. Sesuai dengan keinginan klien, tiap spot harus memiliki perencanaan foto yang matang, mulai dari waktu pengambilan, hingga ragam properti yang harus mereka siapkan.
Mbak Deya, salah satu staf yang menjadi PIC proses photo taking memberikan story board untuk tiap sesi foto beberapa hari sebelumnya. Ada dua belas konsep wajib untuk mengisi kalender tahunan mereka yang diambil lewat tema bulanan. Konsep ini pun tidak mentah kami terima. Ada beberapa pertimbangan yang perlu dilakukan. Mulai dari kesesuaian tema dengan konsep yang disusun, hingga penggunaan model dalam foto. Kedua belas tema yang sudah disetujui beserta dengan konsepnya itulah yang akhirnya kami eksekusi dalam waktu lima hari.
Photo session dimulai pada 8 November. Hari itu, ada dua spot function room yang harus dikerjakan, Colloseum dan Taj Mahal. Dua ruangan berbeda ukuran dan tema, yang juga memerlukan perlakuan berbeda pula. Layaknya pemotretan sebelumnya, spot pertama ini seperti sebuah pemanasan. Pemanasan yang harus dilakukan semaksimal mungkin, agar sesi berikutnya juga sama baiknya.









Di hari terakhir photo taking, scene yang harus kami eksekusi adalah romantic dinner. Sebuah dinner set up untuk berdua. Kali ini, tim dapur sangat bekerja keras untuk menghadirkan tatanan yang tidak hanya cantik, namun sarat pesan cinta. Scene ini diambil di samping kolam renang, dengan menghadirkan gelombang air, yang menurut kami, menambah nilai romantis sebuah makan malam. Pada scene terakhir ini pula, lagi-lagi koordinasi antara tim foto dan pihak hotel mampu menghasilkan sebuah foto yang indah.
Over all, tiap proses pengambilan foto pasti memiliki tantangan dan cara eksekusi tersendiri. Semuanya bergantung pada koordinasi antara sesama anggota tim, dan juga pihak hotel. Good communication and coordination makes impossible into possible.
*Client: Grand Aston City Hall Medan Hotel and Serviced Residence
*Address: Jl. Balai Kota No. 1 Medan 20112 Sumatera Utara – Indonesia
*Phone: (62-61) 4557 000