“To eat is a necessity, but to eat intelligently is an art.” – La Rochefoucauld
Sebagai seorang yang tidak menyukai sayur, asupan gizi saya datang dari produk makanan lain, mulai dari daging, makanan berkarbohidrat, dan tentunya buah-buahan. Sejak kecil, orang tua kami selalu membiasakan anak-anaknya makan buah. Enggak harus buah dengan harga mahal, tapi buah-buahan yang bahkan kami dapat dari halaman rumah seperti mangga, jambu, dan pisang.
Sampai suatu hari, kami pindah ke rumah dengan halaman yang lumayan besar. Bapak yang memang hobi tanam-menanam, mulai mengisi halaman kami dengan banyak macam buah, mulai dari jeruk, pepaya, timun, nangka, sawo, jambu, rambutan, pisang, hingga cempedak. Jumlah yang cukup banyak dan membuat kami, anak-anaknya terbiasa untuk mengkonsumsi buah-buahan.
Hingga akhirnya memasuki jenjang kuliah, kebiasaan makan buah ini mulai berangsur turun. Saya yang sok sibuk dengan kehidupan mahasiswa, akhirnya pun mulai jarang mengkonsumsi buah-buahan. Sampai pada medio 2014, kala itu, berat badan saya menyentuh angka 80 kg. Yup… angka yang sangat angker mengingat umur saya waktu itu masih 24 tahun.
Berkat googling dan modal tanya-tanya ke orang terdekat, muncul lah ide untuk mengkonsumsi infused water. Waktu itu, sangking kampungan dan polosnya, saya pun mengolah berbagai jenis buah untuk jadi bahan infused water. Sebut saja buah yang wajib seperti lemon dan jeruk nipis. Hingga saya akhirnya mencoba buah kiwi untuk dijadikan infused water. Rasanya memang cukup berbeda kalau dibandingkan dengan buah-buah lainnya. Jika biasanya saya membiarkan lemon hingga satu malam di dalam botol, untuk kiwi berlaku yang sebaliknya. Tidak sampai 24 jam, air dari infused water itu harus diminum, karena jika lebih dari satu malam, rasanya akan lain. Selain itu, menurut saya, lebih segar jika hanya membiarkannya barang 1-2 jam sebelum diminum.
Bicara soal buah kiwi, barangkali adalah salah satu buah yang terbilang jarang saya konsumsi mengingat rasa malas yang sudah terendap sejak lama. Namun sajian-sajian dengan garnish kiwi tak pernah saya lewatkan. Sensasi rasa asam dan lembutnya daging buah ini jadi satu daya tarik lain untuk saya. Begitu pula dengan undangan dari Zespri ® International Limited pada Sabtu lalu. Jika biasanya saya menghadiri undangan untuk menu baru, kali ini kampanye kesehatan ini pun jadi lahan informasi yang sangat menarik dan salah satu cara menghabiskan akhir pekan dengan berkualitas.
Zespri ® International Limited, penasar buah kiwi terbesar di dunia, saat ini tengah mensosialkan kampanye komunikasi regional Asia Tenggara-Australia terbarunya dengan tema #FeelAlive di Sumatera Utara. Kampanye yang bertujuan untuk mengedukasi manfaat dari mengonsumsi buah kiwi diharapkan mampu meningkatkan kesehatan tubuh secara keseluruhan sekaligus menggalakkan gaya hidup sehat.
Dalam acara yang bertajuk #FeelAlive dan Raih Hari dengan Zespri ® Kiwifruits yang diadakan di The Kitchen Restaurant Hotel Aryaduta Medan ini, hadir pula Anastasia Damayanti Taulu selaku Marketing Manager of Zespri ® International Limited, Dr. Fiastuti Witjaksono Sp.GK (K), ahli gizi dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, dan Laura Basuki seorang celebrity mom yang ikut membantu mempromosikan gaya hidup sehat ala Zespri®.

Menurut Anastasia, Indonesia merupakan salah satu pasar utama Zespri ®, mengingat bahwa masyarakat Indonesia yang memang dikenal aktif, sehingga membutuhkan asupan gizi yang tepat untuk mendukung gaya hidup yang dijalani. “Buah kiwi Zespri ® adalah pelengkap sempurna untuk tetap membuat tubuh sehat dan menjaga produktivitas. Hal ini mengingat bahwa manfaat buah kiwi yang tidak hanya lezat, tapi juga dapat meningkatkan kesehatan pencernaan vitalitas tubuh, dan kesehatan metabolik,” ungkapnya.
Selain diberi kesempatan menikmati dua varian kiwifruit yaitu Zespri ® Green, dan Zespri ® SunGold, makanan yang disajikan bagi para undangan yang datang pun tak jauh dari sentuhan buah kiwi. Sebut saja bistik sapi yang diberi garnish buah kiwi, dan berbagai macam dessert dengan kiwi sebagai pelengkapnya. Walapun rasa buah kiwi yang dominan asam manis, namun tidak mengubah rasa dari olahan makanan itu sendiri.
Menurut Dr. Fiastuti, mengonsumsi buah kiwi Zespri ® bersamaan dengan asupan makanan sehat juga dapat membantu mempertahankan kadar gula darah, sehingga tubuh tidak mengalami lonjakan gula darah yang diikuti kondisi hipoglikemik dimana tubuh dapat kehilangan energi lebih cepat.


Datang ke acara ini sebenarnya kembali membangkitkan semangat saya dalam mengonsumsi buah. Bukan apa, dengan kegiatan yang mulai rutin tiap harinya, jam pulang yang larut malam, hingga pola makan yang mulai kurang sehat, setidaknya harus bisa diseimbangkan dengan rajin mengonsumsi buah-buahan, terutama buah kiwi yang memang kaya akan vitamin.