Laksana sebuah arcade yang disenangi banyak umur, bagiku 2018 adalah suatu theme park yang berisi ragam permainan, hiburan, dan tempat bersantai. Dan untuk menikmati tiap hiburan itu, perlu biaya masuk yang didapat dengan bekerja keras.
Rasanya cukup lama aku meninggalkan blog ini dan sibuk mengisi portal review lain, hingga sebagian orang mengira aku berhenti menulis. Tidak, seorang penulis tidak akan pernah meninggalkan kegiatan yang paling ia senangi, dan terlebih lagi yang membesarkan namanya.
2018 aku menemukan antiklimaks dari karirku sebagai seorang hotelier. Lima belas bulan menjadi Frontliner sebuah hotel, rasanya memberikan banyak pengalaman yang begitu berharga untukku. Ilmu, attitude, pertemanan, rasa persaudaraan, problem solving, dan yang selalu kunikmati adalah bagian bagaimana menghadapi orang lain yang berkenaan dengan dunia hospitality ini. Sangat menyenangkan hingga membuatku ingin mengulangi profesi serupa. Tapi mungkin nanti.
Banyak orang bertanya kenapa aku berhenti dari pekerjaanku. Sebuah pertanyaan yang terkadang hanya aku jawab dengan senyuman.
Ya, karena alasan dari keputusan ini pun datang dengan pemikiran dan pertimbangan yang cukup memakan waktu. Benar, aneh rasanya meninggalkan sebuah profesi dengan jabatan yang sebenarnya sulit diraih, dengan pendapatan yang cukup untuk seorang perempuan single sepertiku. Tapi keputusan untuk. Berhenti kerja pun rasanya lebih diinginkan dari sekadar mendapat gaji tiap bulan dan jabatan yang menyenangkan. Kau tau, kadang, ada sesuatu yang sangat membuatmu nyaman, namun beberapa hal rasanya tak sesuai untuk terus dijalankan, lalu kau memutuskan untuk meninggalkan segala kesenangan itu, demi suatu ketenangan jiwa.
Rumit, tapi keputusan telah diambil.
Gelombang paling ganas selama tahun 2018 pun justru terjadi menjelang akhir tahun. Sebuah perasaan yang tidak akan pernah secara lengkap dapat digambarkan pada orang lain. Karena pada akhirnya, hanya kau dan Tuhan yang tau betul bagaimana hal yang sebenarnya.
Aku tak ingin membahas terlalu banyak tentang cinta, perasaan, dan ditinggalkan, karena rasanya tak akan pernah berakhir. Maka lebih baik menikmati, dan mensyukuri segala yang terjadi.
2019 datang dengan gelombang baru. Merekatkan mereka yang pernah renggang, dan melepaskan apa yang seharusnya sejak dulu ditinggalkan.
Aku mulai menikmati tahun ini dengan kegiatan yang selalu kunikmati. Menulis, dan memotret, tanpa bantuan orang lain untuk melengkapi konten. Ya, aku menikmati bagaimana memaksimalkan kemampuanku sendiri.
Dear 2019, aku siap.